PBNU Siap Bantu Pemerintahan Prabowo-Gibran

Minggu, 28 April 2024 - 18:45 WIB
loading...
PBNU Siap Bantu Pemerintahan Prabowo-Gibran
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf memberikan sambutan dalam Halalbihalal PBNU di Gedung PBNU Pusat, Kramat Raya, Jakarta, Minggu (28/4/2024). FOTO/MPI/WIDYA MICHELLA
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) KH Yahya Cholil Staquf menyatakan NU siap bekerja sama dengan presiden dan wapres terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam menjalankan program pemerintahan ke depan. PBNU bahkan telah membentuk Satuan Tugas Nasional Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) sebagai pelaksana hingga tingkat ranting.

"Kami siap bekerja sampai ke tingkat ranting dan kami telah mengembangkan model untuk melaksanakan itu yang kemudian kami sebut Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama. Kami bentuk satgas tersendiri dan ketuanya kebetulan menteri agama (Yaqut Cholil Qoumas)," kata Gus Yahya dalam Halalbihalal PBNU di Gedung PBNU Pusat, Kramat Raya, Jakarta, Minggu (28/4/2024).

Selain itu, ada juga badan otonom NU seperti seperti gerakan Pemuda ansor dan fatayat NU juga diharapkan dapat terlibat dalam memastikan agenda-agenda pemerintahan ke depan. "Jadi saya kira ke depan bisa lebih mudah membangun kerja sama karena alam pikiran yang sama," katanya.



Gus Yahya menegaskan, sejak awal PBNU mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ketika pemerintahan berganti ke Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, maka PBNU akan terus bersama.

"Ke depan Nahdlatul Ulama tidak akan pernah tidak bersama-sama dengan pemerintahan presiden yang akan datang Pak Prabowo dan Mas Gibran rakabuming Raka. Apakah ini soal politik iya, tapi motivasinya adalah kemaslahatan rakyat karena tanggung jawab imam adalah untuk kemaslahatan sebesar-besarnya untuk rakyat," ujarnya.

Ia menjelaskan alasan PBNU ikut mengawal proses pemerintah. Menurutnya, masyarakat yang bergabung dengan NU dan merasa menjadi bagian dari NU, dari waktu-waktu terus berkembang membesar luar biasa. Saat ini, kata Gus Yahya, separuh pendudukan Indonesia merupakan orang NU.



"Semoga kita ini, Presiden Republik Indonesia yang akan datang Pak Prabowo akan terus ketemu dengan Idulfitri, Idulfitri sampai tahun sampai dengan 2034," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2279 seconds (0.1#10.140)